Dewi
Sri bagi masyarakat tradisional Jawa dijadikan symbol Dewi Padi atau Dewi
kesuburan. Baik kesuburan tanah pertanian maupun kesuburan suami isteri. Dengan
kepercayaan tersebut, pada rumah-rumah masyarakat tradisional disediakan ruang
khusus untuk bersemayamnya Dewi Kesuburan yang dinamakan Pedaringan atau
Pasren. Pedaringan adalah tempat tidur yang ditata indah terletak di senthong
tengah, ruangan paling belakang di bangunan induk. Di pedaringan inilah
dilakukan ritual doa untuk memohon agar Dewi Sri berkenan tinggal dan berbaring
di pedaringan yang telah disediakan. Karena dengan demikian dapat
dimaknai bahwa keluarga yang bersangkutan senantiasa dilimpahi
kesuburan dan kesejahteraan lahir batin. Walaupun jaman sekarang Dewi Sri tidak
lagi ditempatkan di Pedaringan Senthong Tengah, makanan atau rejeki dan
kesejahteraan masih tetap menjadi tujuan utama orang hidup. Oleh karenanya
orang berlomba-lomba mengejar Dewi rejeki kesejahteraan. Bahkan banyak orang
menempatkan diri sebagai hamba dari Dewi Sri. Ia rela menggendhong Dewi Sri
kemana-mana seperti layaknya binatang tunggangan. Tanpa disadarinya, ketika
orang mengejar kesuburan kesejahteraan secara lahir, sesungguhnya jiwanya
sendiri menjadi kering kerontang.
SRI GENDHONG (gendhong:
carry something on back)
Dewi Sri for Javanese
traditional people was a symbol of rice goddess or fertility goddess. Soil
fertility as well as human fertility. With those belief, in each traditional
house there is a special room for Dewi Sri called Pedaringan or Pasren. Pedaringan
is a beautifully arranged sperbedroom, located in middle senthong, backside of main building. There, worship
ritual takes place. The family pray so Dewi Sri would come and stay in the
prepared pedaringan, so they will always be blessed with fertility,
prosperity, and peace. Nowadays,
although Dewi Sri no longer worshipped in Pedaringan, food and prosperity are
still the main goals of people. So, people struggling to pursue the goddess of
prosperity. Moreover, many people act as Sri’s servants. They willing to carry
Sri on their back everywhere like they are animals for her to ride.
Unconsciously, when they pursue physical prosperity (richness), actually their
own soul is getting dry.
Oil on
canvas
110 cm x 140
cm
No comments:
Post a Comment