Dalam kultur Indonesia, Jawa khususnya, kisah Mahabarata telah populer dan dituturkan turun-temurun dalam pertunjukan wayang. Baik wayang kulit maupun wayang orang. Dulu, pertunjukan wayang baik dari kisah Mahabarata maupun Ramayana demikian populer hingga mengakar dalam berbagai seni tradisional Indonesia.
Herjaka
HS, perupa sekaligus budayawan Jawa telah menyerap kisah-kisah dari kedua epos
tersebut dan menelurkan karya-karya lukisan bercorak wayang. Selain melukis, Herjaka
juga telah menulis beberapa buku yang menceritakan kembali epos Mahabarata.
Karya terbarunya yang baru saja diterbitkan ulang oleh Penerbit Kanisius tahun
2014 ini adalah sebuah buku cerita berjudul Kepahlawanan Bisma. Buku ini
sebelumnya telah diterbitkan pada tahun 2005 dan dibagi dalam lima seri bahasa
Indonesia serta telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris.
Kisah dalam buku ini tak lain adalah potongan
awal epos Mahabarata asal India yang telah diadaptasi dalam kultur Indonesia. Bermula
dari masa muda Bisma atau Dewabrata hingga boyongan para Pandawa ke
Hastinapura. Sejak sampai ke Indonesia, karya besar sarat nilai kehidupan ini
tak banyak dirubah dari versi aslinya. Jadi, meski terdapat sedikit perbedaan,
namun secara keseluruhan garis besar ceritanya tetap sama.
Herjaka
menuliskan kembali kisah ini dalam bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi
ilustrasi wayang berwarna, menjadikan buku ini cocok dibaca untuk
memperkenalkan kembali karya klasik Mahabarata ke generasi muda.
No comments:
Post a Comment