SEMAR BANGUN TAPA

  • 0

Mengingat tugas yang diembannya, -untuk memomong manusia agar senantiasa berada pada jalan yang benar sesuai dengan kehendak Tuhan Hyang Maha Kuasa- menghadapi banyak kendala bahkan perlawanan, Semar ‘turun mesin’ meninggalkan dunia ramai untuk menyempurnakan dirinya dengan bertapa. Jika kemudian raga Semar tinggal tulang belulang, dapat diartikan bahwa Semar sudah tidak pernah ‘ngaruhke’ manusia yang diemongnya atau bisa juga Semar sudah tidak pernah dibutuhkan manusia bahkan telah dilupakan.
Cat minyak pada kanvas
80cm x 60cm karya herjaka HS 2001
Koleksi Duta Besar Afrika Selatan

Semar Had an Asceticism
For his heavy duty as guide for human to be always in God’s way, Semar became an ascetic. He did that because so much power in the world against him.
His fat body became so skinny. That could be mean that Semar was never bother to think about human anymore, or it could be the opposite.
Oil on canvas
80cm x 60cm karya herjaka HS 2001

Collected by former South Africa Ambassador

No comments: