MEMINDAH TAMAN. Sumantri sedih dan bingung, ia
tidak tahu bagaimana caranya untuk memindah taman Sriwedari. Dalam kesedihan
yang mendalam itu ia ditemui adiknya di pinggiran kota raja Mahespati. Mereka
berdua telah lama berpisah. Tentu saja pertemuan itu sangat mengharukan.
Sukrasana amat merindukan kakaknya. Ia bersedia membantu kakaknya asalkan ia
diperbolehkan ikut tinggal di Mahespati.
”Boleh adikku. Jika engkau dapat memindah taman
Sriwedari dari kahyangan ke Mahespati, engkau boleh tinggal di Mahespati,
bersamaku.”
Sukrasana amat senang. Maka segeralah ia mengambil
sikap sempurna, memusatkan budi dan pikirannya untuk diarahkan kepada Sang
Sumber dari segala Sumber Ciptaan agar diperkenankan serta dibantu untuk
memindah Taman Sriwedari. Jangankan hanya taman, gunung pun dapat dipindahkan
jika percaya penuh akan kebesaran-Nya.
Kesucian, kerendahan hati serta kepasrahan itulah
yang menggerakkan daya Illahi sehingga taman Sriwedari dapat berpindah dari
kahyangan Untarasegara ke Mahespati dengan tanpa menjatuhkan satu jua pun daun
yang ada di taman tersebut. (Bersambung)
No comments:
Post a Comment